BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan
Negara kepulauan dengan jumlah sekitar 17.000 pulau. Dari beberapa pulau
tersebut terdapat 5 pulau besar, yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
Irian. Kepulauan Indonesia tidak lepas dari sejarah pembentukannya baik proses
endogen maupun eksogen. Dari 17.000 pulau dan 5 pulau besar tersebut, kami
tertarik membahas salah satu pulau terbesar di Indonesia yaitu Sulawesi dengan
keadaan geomorfologinya.
Pulau Sulawesi
merupakan sebuah pulau dalam wilayah Indonesia yang terletak di antara pulau
Kalimantan di sebelah Barat dan kepulauan Maluku di sebelah Timur.Dengan luas
wilayah sebesar 174.600 km², Sulawesi merupakan pulau terbesar ke-11
di dunia. Secara administratif pulau Sulawesi dibagi menjadi enam provinsi
yaitu provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Barat, Sulawesi Utara dan Gorontalgo
.
.
Kerangka morfologi
pulau Sulawesi menyerupai huruf K besar atau bunga Mawar laba-laba yang
membujur dari utara ke selatan dan tiga semenanjung yang membujur ke timur
laut, timur, dan tenggara, yang terdiri dari 4 cabang yang sempit (lengan) yang dipisahkan oleh teluk-teluk
dan dipersatukan dibagian tengah. Pulau ini dibatasi oleh Selat Makasar di
bagian barat dan terpisah dari Kalimantan serta dipisahkan juga dari Kepulauan
Maluku oleh Laut Maluku.Sulawesi berbatasan dengan Borneo
di sebelah barat, Filipina
di utara, Flores
di selatan, Timor
di tenggara dan Maluku
di sebelah timur.
Sulawesi sendiri
dikelilingi oleh palung-palung dalam.Proses-proses geologis di Sulawesi sangat
aktif.Sulawesi merupakan salah satu pulau yang bentuknya meramping dan terletak
di Indonesia bagian timur yang dilewati oleh jalur pegunungan Pasifik yang
bersifat Vulkan
dan terbentuk oleh adanya pertemuan tiga lempeng yaitu, lempeng Eurasia,
Indoaustralia, dan Pasifik.Oleh karena itu wilayah pulau Sulawesi sangat rawan
oleh bencana alam baik gunung meletus ataupun gempa bumi.
B. Perumusan Masalah
Uraian latar
belakang di atas dapat dirumusakan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah karakteristik dan kondisi geomorfologi
pulau Sulawesi?
2. Bagaimanakah potensi wilayah Sulawesi?
C. Tujuan Penulisan
Uraian Rumusan
Masalah di atas terdapat beberapa tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Dapat
mengetahui secara detail karakteristik
dan kondisi
geomorfologi pulau Sulawesi
2. Untuk mengetahui bagaimana potensi wilayah Sulawesi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi termasuk 5 pulau terbesar di Indonesia. Sebelumya Pulau Sulawesi ini terbentuk dalam 4 masa yaitu masa Eosen,
Miosen, Pliosen, dan Plitosen.
1.
Eosen (65-40
juta tahun yang lalu)
Pada
jaman ini terbentuk karena adanya 2 daratan yang menjadi cikal bakal kaki
Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Timur, selain itu merupakan cikal bakal kaki
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara yang bergerak menuju
Borneo yang menyebabkan kedua daratan tersebut menyatu.
2.
Miosen (40-20
juta tahun yang lalu)
Pada
jaman ini terjadi pencampuran jenis-jenis batuan yang berasal dari lingkungan
endapan yang berbeda akibat adanya pergerakan lempeng ke arah barat.
3.
Pliosen (15-6
juta tahun yang lalu)
Pada
jaman ini terjadi proses penumbukan kedua daratan yang terus berlangsung.
4.
Plitosen (4-2
juta tahun yang lalu)
Jaman
ini terjadi pemekaran dasar samudra di laut antara Kalimantan dan Sulawesi.
Pulau Sulawesi mempunyai bentuk yang berbeda dengan
pulau lainnya. Kerangka pulau Sulawesi berbentuk menyerupai huruf ”K” besar,
yang terdiri dari empat lengan yaitu, Lengan Utara, Lengan Tengah, Lengan
Tenggara, dan Lengan Selatan yang dipisahkan oleh teluk-teluk dalam dan
dipersatukan dibagian tengah.
Pulau Sulawesi terletak pada zone
peralihan antara Dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul dan dikelilingi oleh laut
yang dalam.Dibagian utara dibatasi oleh basin Sulawesi (5000–5500 m). Di bagian
Timur dan Tenggara di batasi oleh laut Banda utara dan Laut Banda Selatan
dengan kedalaman mencapai 4500–5000 m. Sedangkan untuk bagian Barat dibatasi
oleh Palung Makasar (2000-2500m).
Sebagian besar daerahnya terdiri dari pegunungan dan dataran
rendah yang terdapat secara sporadik, terutama terdapat disepanjang
pantai.Dataran rendah yang relatif lebar dan padat penduduknya adalah di bagian
Lengan Selatan.
Secara geologi, Sulawesi merupakan wilayah yang
geologinya sangat komplek, karena merupakan perpaduan antara dua rangkaian Orogen
(Busur kepulauan Asia timur dan sistem pegunungan Sunda).Sehingga hampir seluruhnya terdiri dari pegunungan,
sehingga merupakan daerah paling berpegunungan di antara pulau- pulau besar di
Indonesia. Secara
rincifisiografi Sulawesi
adalah sebagai berikut
1. Lengan Utara
Pada lengan
ini, fisiografinya terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan aspek
geologinya.Ketiga bagian tersebut adalah :
a)
Seksi Minahasa, merupakan ujung timur dari Lengan Utara Sulawesi dengan arah
timur laut barat daya yang bersambung dengan penggungan Sangihe yang
dicirikan oleh aktifitas vulkanis pegunungan Soputan.
b)
Seksi Gorontalo merupakan bagian tengah dari Lengan Utara Sulawesi dengan arah
timur ke bawah, namun aktifitas vulkanis sudah padam yang lebar daratannya
sekitar 35–110 km, tapi bagian baratnya menyempit 30 km (antara Teluk Dondo
dipantai utara dan Tihombo di pantai selatan). Seksi ini dilintasi oleh sebuah
depresi menengah yang memanjang yaitu sebuah jalur antara rangkaian pegunungan
di pantai utara dan pegunungan di pantai selatan yang disebut zone Limboto.
c) Jenjang Sulawesi Utara, merupakan Lengan
Utara Sulawesi yang arahnya dari utara ke selatan dan terdapat depresi
(lanjutan zone Limboto di Gorontalo ) yang sebagian besar di tutup oleh vulkan–vulkan
muda, sedangkan antara lengan utara dan lengan timur di pisahkan oleh Teluk Tomini
yang lebarnya 100 km di bagian timur dan sampai 200 km di bagian barat
sedangkan dasar teluknya semakin dangkal kearah barat (kurang dari 2000 meter) dan di bagian tengah Teluk Tomini tersebut
terdapat pegunungan di bawah permukaan air laut dengan bagian tinggi berupa
kepulauan Togian Meliputi Provinsi Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan
Sulawesi Utara.
Berikut ini merupakan ciri khas dari Lengan Utara :
Ø Mempunyai
bentuk berkelok-kelok
Ø Terdapat
gunung api yang masih aktif (Gunung Colo)
Ø Terdapat
banyak patahan (Patahan Palu dan Patahan Gorontalo)
Ø Dipisahkan
dari lengan timur oleh Teluk Tomini
Ø DAS sempit,
sungai pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan
2. Lengan Timur
Lengan timur
Sulawesi arahnya timur laut barat daya dan dapat dibedakan menjadi tiga bagian.
Tiga bagian tersebut adalah:
a) Bagian
Timur, berupa semenanjung Bualemo yang di pisahkan dengan bagian tengah oleh
tanah genting antara Teluk Poh dan Teluk Besama
b) Bagian
Tengah, dibentuk oleh pegunungan Batui dengan pegunungan Batulumpu yang arahnya
timurlaut-baratdaya yang berangsur-angsur dari 20 km di timur sampai 80 km di
utara Bunku.
c) Bagian
Barat, merupakan pegunungan tinggi yang membujur antara garis ujung Api
sampai Teluk Kolokolo bagian timur dan garis Lemoro sampai teluk Tomini di
barat dan lebarnya sekitar 75-100 km.
Berikut adalah ciri khas dari Lengan Timur :
Ø Meliputi
Provinsi Sulawesi Tengah
Ø Banyak
ditemukan batuan grabo dan malihan
Ø Banyak
terjadi gerakan tektonik
Ø DAS sempit,
sungai pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan
3.
Lengan Tenggara
Batas antara lengan tenggara dengan
bagian tengah Sulawesi adalah berupa tanah genting antara Teluk Usu dengan Teluk
Tomoni yang lebarnya 100 km. Sedangkan Lengan Tenggara Sulawesi dapat dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu:
a)
Bagian Utara, berupa Peridotit dari Pegunungan
Verbeek yang di tengahnya terdapat dua graben yaitu Danau Matana dan Danau Tomini
yang letaknya berada antara Teluk Palopo
( Ujung utara Teluk Bone ) dengan Teluk Tolo.
b) Bagian
Tengah, berupa Pegunungan Mekongga disebelah barat dan sediment peridorit di
sebelah timur yang di batasi oleh Pegunungan Tangeasinua, sedangkan antara
kedua pegunungan tersebut terdapat basin yang dialiri Sungai
Konewha, sedangkan kearah tenggara jalur ini tenggelam dan
membentuk teluk-teluk dan pulau-pulau kecil serta berkelanjutan sampai
kepulauan Manui.
c) Bagian
Selatan, merupakan suatu depresi yang membujur dari arah barat ke timur yang
membentang antara Kendari dan Kolaka yang diisi dataran Aluvial yang berawa
sedangkan di bagian selatannya berupa pegunungan dan bukit-bukit yang teratur
dengan membujug barat ke timur.
Berikut adalah
ciri khas Lengan Tenggara:
Ø Meliputi
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara
Ø Tidak
terdapat gunung api aktif maupun tidak aktif
Ø Terjadi
batolotik dome dalam jumlah yang luas dengan batuan grabo yang berwarna hitam
Ø DAS
memanjang, sungai panjang dan terdapat dataran yang luas
4.
Lengan
Selatan
Bagian Sulawesi Selatan merupakan
daerah yang dibatasi oleh garis tenggara-barat laut dari muara sungai Karama sampai
Palopo.Batas Lengan Utara dari garis timur laut-barat daya
dari Palopo sampai Teluk Mandar.Namun secara
geologis bagian Barat Lengan Sulawesi Tengah termasuk
Pegunungan Quarles yang lebih dekat hubungnnya dengan bagian selatan dengan Lengan
Selatan.
Fisiografi Lengan Selatan berupa
pegunungan seperti pegunungan yang ada di antara Majene yang membujur
utara-selatan, antara pegunungan Quarles dengan pegunungan Latimojong
dipisahkan oleh lembah Sadang dan diantara lembah Sadang dan teluk Bone
terdapat Pegunungan Latimojong yang membujur dari utara ke selatan dengan
ketinggian sekitar 3000 mdpl.Pada bagian utara dan selatan lengan ini
dipisahkan oleh depresi dengan arah baratlaut tenggara
yang terdapat danau-danau seperti Tempe, Sidenreng, dan danau Buaya.Pada bagian selatannya
lengan ini mempunyai ketinggian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
bagian utara. Di daerah ini ada dua jalur pegunungan yaitu di bagian barat
dengan ketinggian diatas 1000 mdpl dan bagian timur dengan ketinggian 800 mdpl
yang dipisahkan oleh lembah Sungai Walaneia. Kedua jalur pegunungan tersebut di
sebelah selatan pegunungan Bontorilni, bersatu sebagai hulu sungai Walaneia
yang mengalir ke utara tertutup oleh vulkan besar Lampobatang.Sedangkan di luar
pantai Makasar terdapat dangkalan Spermonde dengan rangkaian karang, dan di
luar pantai Watampone terdapat dangkalan dengan rangkaian karang, laut dangkal
dan sebelah baratnya menurun sampai Palung Bone.
Berikut adalah
ciri khas Lengan Selatan :
Ø Merupakan
sayap yang didominasi oleh keberadaan Gunung Lampobatang dengan tinggi
2871 meter
Ø Batuan yang
dominan adalah batuan andesit
Ø Daerahnya
subur
Ø DAS sempit
dan sungainya pendek
Ø Terdapat
danau Tempe
A. Potensi
Fisik Pulau Sulawesi
1. Sulawesi
Utara
a.
Potensi
Pariwisata
Sulawesi utara merupakan
bagian ujung utara dari semenanjung Pulau Sulawesi yang terletak di antara 0⁰30'-5⁰35'LU dan123⁰70'-127⁰00'BT, yang berbatasan dengan
Pualau Sulawesi. Pulau Sulawesi memiliki luas 15.241,46km2, yang
terbagi kedalam wilayah kabupaten. Sulawesi Utara memiliki banyak sekali
potensi fisik, salah satunya adalah potensi pariwisata yang sangat menarik. Potensi
pariwisata yang sangat terkenal dan mempunyai potensi yang sangat menarik di
Sulawesi Utara salah satunya adalah Taman Nasional Laut Bonaken. Taman Nasional Bunaken adalah taman
laut yang terletak di Sulawesi Utara,
yang terbentuk karena adanya pergerakan tiga lempeng
yaitu lempeng Australia, Eurasia, Pasifik sehingga membentuk taman laut yang
indah. Taman Nasional Bunaken terletak di Kelurahan Bunaken, Kecamatan Bunaken,
kota Manado. Terletak pada koordinat 1⁰40'LU 124⁰39'BT / 1,667⁰LU124,56⁰BT dan
memiliki luas sekitar 890km2. 97% dari taman nasional ini merupakan
habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan.
Untuk mencapaian lokasiTaman Nasional Bunaken
dapat dicapai melalui Pelabuhan Manado, Marina Nusantara Diving Centre (NDC) di Kecamatan Molas dan Marina Blue
Banter. Dari Pelabuhan Manado dengan menggunakan perahu motor menuju pulau
Siladen dapat ditempuh + 20 menit, pulau Bunaken + 30 menit, pulau Montehage +
50 menit dan pulau Nain +60 menit. Dari Blue Banter Marina dengan menggunakan
kapal pesiar yang tersedia menuju daerah wisata di pulau Bunaken dapat ditempuh
dalam waktu 10-15 menit, sedangkan dari pelabuhan NDC menuju lokasi penyelaman
di pulau Bunaken dengan menggunakan speed boat ditempuh dalam waktu + 20 menit.
Taman Nasional Laut Bunaken termasuk beriklim tropis dengan curah hujan
berkisar antara 2.000 – 3.000 mm per tahun, suhu udara antara 26⁰-31⁰ C, waktu yang cocok untuk
berkunjung ke Taman Nasional Bunaken adalah pada bulan Mei s/d Agustus.
Gambar 2.1


b.
Potensi Pertambangan
Selain
potensi pariwisata, Sulawesi Utara juga memiliki potensi pertambangan yang
cukup menarik yaitu pertambangan batubara. Batubara
termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen
yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Tingkatan
biokimia (atau biogenetik) daripada metamorfisme
organik adalah aksi orgasnisme hidup, khususnya dominan bakteri. Bakteri yang
berperan yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob serta jamur,
Bakteri aerob menguraikan unsur karbon (C), nitrogen (N) dan karbon dioksida
(CO2) pada material tumbuhan, sedangkan bakteri anaerob menguraikan
unsure hidrokarbon (CH), asam (acid) serta alkohol (C2H5OH)
pada material tumbuhan, proses ini berlangsung di bawah permukaan.
2. Sulawesi
Tenggara
Sulawesi Tenggara terletak di bagian
selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan diantara 02⁰45'-06⁰15'LS dan membentang dari barat
ke timur dintara 120⁰45'-124⁰45'BT, dengan batas wilayahnya:
·
Sebelah
barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan (Teluk Bone)
·
Sebelah
timur berbatasan dengan Provinsi Maluku (Laut Banda)
·
Sebelah
utara dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah
Sulawesi selatan juga
memiliki banyak potensi fisik yang sangat menarik salah satunya Taman Nasioanl
Wakatobi dan Air Terjun Moramo.
a. Taman Nasional Wakatobi
Wakatobi adalah salah
satu potensi fisik yang ada di Sulawesi
Tenggara. Taman Nasional Wakatobi terbentuk sejak jaman tersier hingga
akhir jaman miosen. Pembentukan di kawasan ini akibat adanya proses geologi
berupa sesar geser, sesar naikmaupun sesar turun dan lipatan yang tidak dapat
dipisahkan dari gaya tektonik yang berlangsung sejak jaman dahulu hingga
sekarang.
Taman
Nasional Wakatobi terletak di gugusan kepulauan Wakatobi, sebuah Kabupaten yang
berada di sebelah selatan kota Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara. Terletak
pada koordinat 5⁰41'LU
124⁰0'BT / 5,683⁰LS124⁰BT. Wakatobi merupakan
gabungan nama empat pulau besar yang ada digugusan kepulauan wakatobi
yakniPulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulang Binungko.Taman Nasional Wakatobi sebagian besar
wilayah Indonesia merupakan pusat segitiga terumbu karang (The Coral Triangle Center) dunia bersama dengan Malaysia,
Filiphina, Papua Nugini, Timor Leste dan Kepulauan Solomon, mencakupi 5,7 juta
km2 wilayah laut.
Untuk menuju ke Taman Nasional Wakatobi
ini ada dua jaluralternatif
yang bisa kita tempuh,
kita dapat melalui jalur dari pelabuhan Kendari menuju Bau-Bau dengan menggunakanspeedboat, dari Bau-Bau
diteruskan dengan menggunakan perahu kayu menuju Wanci (pulau Wangi-Wangi). Wanci merupakan pintu gerbang pertama memasuki kawasan
Taman Nasional Wakatobi. Selain melalui jalur tersebut kita juga dapat melewati
Bau-bau ke Lasalimu menggunakan kendaraan
roda empat dengan waktu tempuh sekitar 2 jam, atau dari Lasalimu ke Wanci
perjalanan yang ditempuh menggunakan kapal laut dengan waktu tempuh sekitar 1
jam perjalanan. Bulan yang cocok untuk berkunjung ke Taman Nasioan Wakatobi
adalah bulan
April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.
Gambar 2.2


Gambar 2.3

b.
Air
Terjun Moramo
Air Terjun Moramo
terbentuk karena adanya bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari
ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman. Air Terjun Moramo terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung Peropa, Sulawesi Tenggara dan
merupakan air terjun bertingkat
(cascade) yang indah dengan
ketinggian sekitar 100 meter.Dari ketinggian tersebut, air mengalir melewati
tujuh tingkatan utama.Di samping 7 tingkatan utama tersebut, terdapat juga 60
tingkatan kecil yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penampungan air
(semacam kolam air).Air Terjun Moramo Terletak di kawasan Hutan Suaka Alam
Tanjung Peropa tepatnya di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Air terjun Moramo terletak pada koordinat3° 58' LS 122° 21' BT / 3,58⁰LS 122,35⁰. Memiliki
luas 38.937 Ha, Air
Terjun Moramo dinaungi panorama alam yang
menghijau dengan kicauan burung saling bersahutan serta ragam fauna seperti
aneka burung, kupu-kupu, dan berbagai satwa endemik Sulawesi seperti seperti
monyet hitam dan Anoa.
Air
Terjun Moramo juga memiliki
keunikan lain yaitu daerah
batuan kapur yang menyebabkan dinding-dindingnya tidak licin untuk dipanjat
pengunjung. Air Terjun Moramo sendiri berasal dari Sungai Biskori yang berhulu
di Pegunungan Tambolosu dan dimanfaatkan masyarakat untuk pengairan sawah
mereka.
Gambar
2.4


Gambar
2.5

Sumber: http://www.google.map_Air_Terjun_Moramo.htm.
3.
Sulawesi Tengah
Posisi astronomis Sulawesi Tengah terletak antara 2⁰22'LU dan 3⁰48'LS serta 119⁰22' dan 124⁰122'BT, luas wilayah daratan
Sulawesi Tengah bagian daratan 63.305 km2 dan luas perairan laut
193.923,75 km2.
Adapun batas-batas Sulawesi Tengah sebagai berikut:
· Sebelah utara berbatasan dengan laut Sulawesi dan Provinsi
Gorontalo
· Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Maluku dan
Maluku Utara
· Sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi
Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara
· Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makasar dan Provinsi
Sulawesi Barat.
Adapaun potensi fisik yang dimiliki oleh Sulawesi Tengah
adalah potensi pertambangan. Potensi pertambangan yang paling unggul adalah
nikel. Bijih nikel diperoleh dari endapan nikel laterit yang terbentuk akibat
pelapukan batuan ultramafik yang mengandung nikel 0.2-0.4 % (Golightly, 1981).
Jenis-jenis batuan tersebut antara lain olivine, piroksin, dan amphibole
(Rajesh, 2004). Nikel laterit umumnya ditemukan pada daerah tropis, dikarenakan
iklim yang mendukung terjadinya pelapukan, selain topografi, drainase, tenaga
tektonik, batuan induk, dan struktur geologi.
Pertembangan nikel yang paling besar di Sulawesi
Tengah adalah daerahKabupaten Morowali sebesar 149.700 ha
dengan cadangan terduga terbesar 8.000.000 WMT. Blok Tompira sendiri memiliki
cadangan infered Linonit sejumlah 6 juta ton kadar Ni 1,40% , saprolit 0.3 juta
ton kadar Ni 2,4 %. Diblok Ungkaya potensi infered Limonit sebanyak 3,1 juta
ton kadar Ni 1.37%, Saprolit 0,2 juta ton kadar Ni 2,63%. Blok Taloa infered Limonit
1 juta ton kadar Ni 1,36%.
Dikabupaten
Banggai Nikel yang terkandung pada Blok Siuna dengan luas arel tambang 45.000
ha kadar Nikel (niko) 1,23-2,93% cadangan infered 14.048 juta ton nico. Pada
blok pagimana-Bunta luas areal tambang nikel 50.000 ha dengan mmkadar nico
1,45% cadangan infered 3.6 juta ton. Untuk balinggara luas aeral tambang 15.000
ha sebaran Ni Laterit 250 ha dan Blok Toli dengan luas areal tambang 62.500 ha
dengan kadar Ni 1,15%. Untuk kabupaten Tojo una-una pada
blok Ulubongka dan blok Balingara di kecamatan ampana tete dimana cadangan dan
kadar belum diketahui atau masih dalam pendataan.
Gambar 2.6

Sumber:
http://www.google.map_Sulawesi_Tengah..htm.
4.
Sulawesi Selatan
Sulawesi
Selatan terletak pada di antara 0o12'-8oLS dan 116o48'-112o36'BT.
Luas wilayah Sulawesi Selatan adalah 45.764,53km2. Berbatasan dengan
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara
di timur, Selat Makasar di barat dan Laut Flores di selatan. Sulawesi Selatan
sangat banyak potensi pertambangan salah satunya adalah petambangan batu bara.
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya dalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari bahan organic, utamanya adalah
sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk memalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur
utamanya terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen.
Pembentukan
batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era
tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman karbon, kira-kira 340 juta tahun yang
lalu adalah masa pembentukan bau bara yang paling produktif dimana hamper
seluruh deposit batu bara ter
Gambar 2.7entuk
di belahan bumi bagian utara. Pembentukan batu bara ini berasal dari tumbuhan berikut ini merupakan
tumbuhan pembentuk batu bara:
a. Alga
Alga, dari
Zaman Pre-kambium hingga Ordovisum dan bersel tunggal, terjadi sedikit endapan
pada periode ini.
b. Silofita
Dari
Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari Alga dan terjadi
sedikit endapan pada zaman ini.
c.
Pteridofita
Umur
Devon Atas hingga Karbon Atas. MAteri utama pembentuk batu bara berumur Karbon
di Eropa dan Amerika Utara
d.
Tetumbuhan tanpa bunga dan biji,
berkembang biak dengan spora dan tumbuh di daerah beriklim hangat.
e.
Himnospermae
Kurun
waktu mulai adari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual,
biji terbungkus dalam buah dan mengandung kadar getah yang sangat tinggi.
f.
Angiospermae
Dari
Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji,
jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding Himnospermae
sehingga secara umum kurang terawetkan.
Wilayah Sulawesi Selatan mempunyai luas 4.666.453 hektare atau sekitar 31%
dari wilayah Sulawesi, dan sekitar 3% luas wilayah Indonesia. Wilayah Sulawesi
berbatasan dengan Sulawesi Barat di sebelah utara, Selat Makasar di sebelah
Barat, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di sebelah timur. Terdapat potensi Batu
Bara di Sulawesi Selatan yaitu di Kabupaten Bone dan Kabupaten Maros.
Gambar 2.7

Gambar 2.8

Sumber: http://www.google.map_Sulawesi_Selatan.htm.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian
makalah tersebut, didapat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di
Indonesia, yang bentuknya sangat unik yaitu berbentuk menyerupai huruf ”K”
besar, yang terdiri dari empat lengan yaitu lengan Utara, lengan Selatan,
Lengan Tenggara dan Lengan Timur dan disatukan dibagian tengah.
2.
Secara administratif pulau Sulawesi dibagi menjadi
enam provinsi yaitu provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo. Dari masing-masing
pembagian wilayah tersebut banyak sekali sumber daya alam atau potensi fisik
yang dapat dimanfaatkan, yaitu hasil pertambangan yang berupa emas, nikel, aspal,
dll. Juga dari sektor perairan seperti Taman Nasional Bunaken yang indah dengan
biota lautnya yang beraneka ragam, Wakatobi dan pariwisata bawah laut lainnya.
B.
Saran
1.
Mahasiswa
Adapun saran kami sebagai penyusun
makalah ini, penulis berharap kita bersama-sama mempelajarai lebih detail
terkait dengan geomorfologi Indonesia khususnya pulau Sulawesi. Sehingga pada
nantinya kita mendapatkan wawasan tentang Geomorfologi Indonesia pada umumnya.
Setelah mendapatkan pengetahuan tentang potensi fisik yang sudah disediakan
oleh alam, kita dapat memanfaatkan dengan baik serta menjaga dan
melestarikannya
2.
Guru
Dengan adanya pembuatan makalah ini,
penulis berharap dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru mengenai pulau
Sulawesi kepada guru. Selain itu juga penulis berharap guru dapat
mengaplikasikan dengan baik pelajaran geomorfologi sehingga dapat menunjang
proses pembelajaran geografi secara keseluruhan dan peserta didikpun dapat
dengan mudah memahami mengenai geomorfologi khususnya geomorfologi pulau
Sulawesi.
DAFTAR RUJUKAN
Abari,Sidiq.2013. Geomorfologi Pulau
Sulawesi.(online), (http://muhamadsidiqabdari.blogspot.com/2013/01/geomorfologi-pulau- sulawesi.html, diakses pada
24 September 2014)
Herlambang, Sudarno.-. Dasar-dasar Geomorfologi Indonesia.Malang.UM Press
Wikipedia
bahasa Indonesia.2014.Batu bara.(online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Batu bara, diakses
pada tanggal 14 Desember 2014)
Wikipedia
bahasa Indonesia.2014.Sulawesi.(online),
Wikipedia bahasa
Indonesia.2014.Sulawesi Barat.(online), (http://.id.wikipedia.org.wiki.Sulawesi Barat, diakses pada
tanggal 14 Desember 2014)
Wikipedia bahasa
Indonesia.2014.Sulawesi Selatan.(online), (http://.id.wikipedia.org.wiki.Sulawesi Selatan, diakses pada
tanggal 14 Desember 2014)
Wikipedia bahasa
Indonesia.2014.Sulawesi Tengah.(online), (http://.id.wikipedia.org.wiki.Sulawesi Tengah, diakses pada
tanggal 14 Desember 2014)
Wikipedia bahasa
Indonesia.2014.Sulawesi Tenggara.(online), (http://.id.wikipedia.org.wiki.Sulawesi Tenggara, diakses pada
tanggal 14 Desember 2014)
Wikipedia bahasa Indonesia.2014.Sulawesi
Utara.(online), (http://.id.wikipedia.org.wiki.Sulawesi Utara, diakses pada
tanggal 14 Desember 2014)
DAFTAR LAMPIRAN
A.
Pertanyaan
1. Suhartono
(130401050139)
Berapakah letak astronomis secara
geomorfologi dari ke-6 provinsi di Sulawesi?
· Sulawesi
Barat: 20oLU-60oLU
950oBT-980oBT
· Sulawesi
Utara: 0o19'-0o51'LU
121o23'-125o14'BT
2. Maulidiah
(130401050124)
Apakah yang dimaksud dengan daerah
sparodik?
Daerah sparodik merupakan daerah terjadinya
berlangsungnya proses endogen.
3. Kartika
(130401050036)
Bagaimana jalur DAS yang berada dipulau
Sulawesi?
Banyak terdapat daerah aliran sungai di
Pulau Sulawesi yang besar dan mengaliri di setiap daerah tersebut terbukti
dengan adanya aliran sungai di Pulau Sulawesi.
4. Yovita
Sada (130401050086)
Mengapa di Daerah Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Sulawesi tenggara terjadi potensi fisik yang berbeda
khususnya potensi fisik pertambangan?
Di daerah Sulawesi potensi fisik
pertambangannya sama, hanya saja kami sebagai penulis mengambil beberapa
potensi fisik khususnya yang menonjol di daerah tersebut potensi dalam
pertambangan.
B.
Power Point
















Ini tulisan sendiri ya? Mohon dibalas..... mau jadikan referensi......
BalasHapusIya ini tugas kelompok waktu mata kuliah geomorfologi dasar.
BalasHapusIya silahkan, semoga bermanfaat 😀